Makna dan Pelaksanaan Ibadah Haji
Mekkah, Arab Saudi - Ibadah haji, salah satu rukun Islam yang agung, kembali menjadi sorotan utama bagi umat Muslim di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan Muslim dari berbagai penjuru bumi berbondong-bondong menuju Kota Mekkah untuk menunaikan ibadah yang bukan hanya wajib bagi yang mampu, tetapi juga merupakan perjalanan spiritual mendalam yang mengubah hidup.
Haji diwajibkan bagi setiap Muslim yang telah baligh, berakal, merdeka, serta memiliki kemampuan fisik dan finansial untuk melaksanakannya. Ibadah ini menjadi simbol ketaatan tertinggi kepada Allah SWT, sekaligus ajang persatuan bagi umat Islam dari berbagai ras, suku, dan bangsa. Nilai ibadah haji sangat tinggi, karena di dalamnya terkandung penyucian diri, permohonan ampunan, dan upaya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Pelaksanaan haji berlangsung setiap tahun pada bulan Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam kalender Hijriyah. Puncak dari seluruh rangkaian ibadah haji adalah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, sebuah momen penting yang menjadi rukun haji. Selain Arafah, tempat-tempat suci lain seperti Masjidil Haram di Mekkah, Muzdalifah, Mina, dan Ka'bah menjadi saksi bisu jutaan umat Islam yang larut dalam kekhusyukan ibadah.
Rangkaian ibadah haji dimulai dengan niat ihram, diikuti dengan thawaf (mengelilingi Ka'bah), sa'i (berlari kecil antara bukit Safa dan Marwah), wukuf di Arafah, mabit (bermalam) di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah, serta menyembelih hewan kurban. Setiap tahapan memiliki makna mendalam dan memerlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman tata cara yang benar.
Menurut Ustaz H. Ahmad Fauzi, seorang pembimbing ibadah haji dan umrah di sebuah KBIH di Surabaya, "Haji adalah puncak perjalanan spiritual seorang Muslim. Setiap tahapnya memiliki makna simbolik yang mendalam, mulai dari ihram sebagai lambang kesucian, hingga wukuf di Arafah yang menjadi momentum untuk bermuhasabah dan memohon ampunan dari Allah SWT." Haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati yang membawa umat Muslim lebih dekat kepada Allah dan sesama.
